Sunday, December 18, 2016

Alokasi Dana Desa : Peluang atau Ancaman?

   
   Program dana desa secara filosofis dapat diartikan sebagai dana yang bersumber dari APBN guna mencapai tujuan mulia dalam mengingkatkan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan desa melalui peningkatan pelayan publik di desa, memajukan perekonomian desa, mengatasi kesenjangan pembangunan antar desa serta memperkuat masyarakat desa sebagai subjek dari pembangunan. Dana desa pada prinsipnya merupakan bentuk rekognisi(pengenalan) negara kepada desa yang bersumber dari APBN. Singkat kata, dana desa ada untuk dimanfaatkan seluas-luasnya bagi kepentingan desa dan masyarakat didalamanya.

   Amanat yang terkandung dalam PP 60 Tahun 2014 mengenai dana desa diprioritaskan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakatyang dilaksanakan berdasarkan kepada tipologi desa yang bersangkutan. Alokasi Dana desa dari APBN 2016 mencapai 46,97 Triliyun yang akan didistribusikan kepada 74.754 desa seluruh Indonesia. Sehingga rata-rata setiap desa memperoleh dana 624,49 juta rupiah. Bahkan pada Rancangan APBN 2017 dana desa dinaikkan 28% menjadi 60 Trilyun. Terdapat kenaikan hampir 3 kali lipat dari pada APBN 2015 yang hanya 20 Triliun.

   Pertanyaan besarnya adalah, Bagaimana cara memanfaatkan alokasi dana desa ini dengan bijak? Apakah trend baik kuantitas dana desa berbanding lurus dengan kefektifan alokasinya hingga serapan anggarannya? Fenomena kekinian di Bangkalan, empat nama terseret korupsi dana desa kemoning, kecamatan tragah (http://www.beritalima.com/2016/11/02). Fenomena lainnya Camat Kedungdung, Sampang, Tersangka Korupsi Dana Desa (https://nasional.tempo.co/ /2016/12/14/063827783). Dua contoh kasus diatas dapat dijadikan contoh gambaran eksisting pengelolaan dana desa. 
   Permasalahan akar dalam perjalanan program dana desa pada dasarnya bukan hanya  persoalan korupsi yang menjangkit aparat pengelolanya. Setidaknya terdapat empat permasalahan utama, yaitu: Keterbatasan regulasi, Ketiadaan Anggaran, Kurang kapasitas dan personalia, dan pengawasan pengelolaan. Permasalahan ini beririsan dengan stakeholder yang bersangkutan. Instansi atau pihak yang terlibat antara lain pemangku kebijakan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertentu, dan Transmigrasi. Pelaksana ditingkat daerah yaitu Pemerintah Daerah Kabupaten dalam hal ini Bupati dan SKPD serta Jajaran Kepala Desa. Tidak lupa masyarakat desa yang akan menerima manfaat dana ini.
   Kemudian apa solusi dari permasalahan di atas? Solusi yang ditawarkan atas masalah diatas antara lain: (1) Pendetailan regulasi yang belum jelas (peraturan turunan hingga juklak/juknis), (2) Penyiapan Dokumen desa (RPJMDes, RKPDes, APBDes), (3) Penguatan Kapasitas tim PTKPD (Petugas Teknis Pengelolaan Keuangan Desa) dan TKP melalui IST, OJK, dan Bimtek, (4) Kehadiran pendamping profesional, Membangun Community Based Monitoring.Sedangkan untuk menjawab permasalahan korupsi maka perlu beberapa solusi sebagai berikut: (1) Penguatan integritas dari kepala desa dan perangkat desa. (2) Perbaikan tata kelola pendanaan. (3) Peningkatan kapasitas SDM.
   Hal penting lainnya untuk memperkuat solusi yang diberikan antara lain terdapat beberapa tambahan ide untuk menyempurnakannya. Persoalan pendetailan regulasi maupun penguatan PTKPD-TKP adalah kewajiban perangkat desa, seringkali desa kekurangan tenaga ahli yang mumpuni akan hal ini. Gagasan penting yang dijabarkan oleh salah satu Dosen ITN mengenai desa adalah: One Village, One Product, One Planner! Setidaknya satu desa memiliki seorang planner yang akan memperinci kebijakan, program, anggaran, hingga perencanaan pembangunan serta aturam-aturan teknis lainnya sehingga mampu memenuhi efektifitas yang dituju. Sementara untuk dokumen desa juga akan terjawab dengan ide satu planner di desa ini. Sedangkan untuk gagasan Community Based Monitoring juga merupakan ide visioner agar masyarakat desa dapat mandiri. Namun, semua kembali pada SDMnya, tanpa adanya profesional yang berkapasitas dan memiliki keterampilan dalam pendetailan dokumen maka akan sulit untuk mewujudkan efektifitas alokasi dana desa.
   Dana desa sebesar 2,4 M tidak sama halnya dengan DAK dan DAU yang memiliki persyaraant untuk bisa diterima suatu desa. Namun merupakan dana yang dipukul rata diterima oleh seluruh desa. Oleh karena itu, Pemerintah (Kementerian, Pemda, dan Pemdes) yang berperan dalam alokasi dan distribusi dana menuju desa. Sebaiknya memperhitungkan juga persoalan persentase dana yang diterima desa apakah sesuai atau tidak. Banyak daerah yang sudah mapan namun mendapat dana yang sama bsar dengan desa yang masih terbelakang. Maka dibutuhkan kalkulasi yang tepat agar dana desa dapat efektif. Tambahan solusi anatar lain pelibatan masyarakat dalam
   Sumber dana konvensional untuk desa dianggarkan dalam APBDes. Dalam kasus ini instrumen sedetail ini belum ada dan kalaupun ada hanya formalitas semata. Kemudian bagaimana langkah yang harus dilakuakan agar masalah ini terpecahkan? Kembali lagi pada manusianya. Desa membutuhkan SDM yang berkualitas dalam alokasi dana desa. Mengutakan kebijakan One Map Policy serta menyukseskan upaya One Village, One Product, One Planner.


Ahmad Zuhdi 

3614100089
Urban and Regional Planning ITS

sumber :
1. https://www.google.co.id/search?q=dana+desa&espv=2&biw=1360&bih=700&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiuybnU8f7QAhXDQY8KHc1gC8gQ_AUIBygC#imgrc=Yu9gs6nb1p18GM%3A
2. https://www.google.co.id/imgres?imgurl=http%3A%2F%2Fperkumpulanidea.or.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2016%2F02%2FIDEA-DANA-DESA.jpg&imgrefurl=http%3A%2F%2Fperkumpulanidea.or.id%2Finfografis-awasi-dana-desa%2F&docid=160L1nvE_e5bUM&tbnid=VcsiB425ocNatM%3A&vet=1&w=3509&h=2481&bih=700&biw=1360&q=dana%20desa&ved=0ahUKEwiS497f8f7QAhVJQY8KHcBjAHoQMwgiKAcwBw&iact=mrc&uact=8#h=2481&vet=1&w=3509
3. https://www.google.co.id/imgres?imgurl=http%3A%2F%2Fharianwartanasional.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2016%2F05%2Fdana-desa..jpg&imgrefurl=http%3A%2F%2Fharianwartanasional.com%2Frp53-miliar-dana-desa-tidak-disalurkan%2F7079%2F&docid=JTm0YQXsXyjKnM&tbnid=IhUaz1kgL2ZPnM%3A&vet=1&w=675&h=380&bih=700&biw=1360&q=dana%20desa&ved=0ahUKEwiS497f8f7QAhVJQY8KHcBjAHoQMwgkKAkwCQ&iact=mrc&uact=8

Saturday, September 10, 2016

DILEMA SEKOLAH PERENCANA: PERUTKU MAAFKAN AKU

Perencanaan Wilayah dan Kota (n)
Cabang keilmuan yang bercerita mengenai "Keselarasan" antar aspek, lalu merangkai strategi demi terwujudnya tatanan kawasan yang sustainable.


Sekolah perencana dewasa ini tidak begitu memilik andil yang besar dalam perkembangan kawasan di Indonesia. Kenapa tidak, hasil dokumen perencanaan seringkali hanya dijadikan "Pedoman Semu" dari perjalanan ke-tataruangan-an oleh pemerintah maupun masyarakat yang mendiami kawasan tersebut. Pada dasarnya sah-sah saja. Terserah, apakah itu akan menjadi masalah ataupun potensi, yang pasti Sekolah Perencana akan tetap dibutuhkan dan terus ada. minimal untuk menampung para "fakir" ijazah Indonesia.

Wednesday, August 31, 2016

Tuesday, August 23, 2016

Micro Analysist: Kependudukan, Demografi, serta Piramida-Proyeksi

"Kependudukan pada prinsipnya 
 lebih luas daripada demografi."

Ketika demografi membicarakan mengenai tingkat imigrasi, fertilitas, dan mortalitas yang merupakan bagian dari mobilitas penduduk yang merupakan aspek demografi itu sendiri. sementara kependudukan lebih luas bisa mencakup aspek demografi dan aspek non-demografi. Ketika berbicara kependudukan akan menelurkan pertanyaan "Kenapa tingkat migrasi suatu daerah terjadi" karena telah bersinggungan dengan ilmu lainnya seperti sosiologi, ekonommi, antropologi, dll. the point is, Kependudukan adalah tindak lanjut dari demografi sendiri. 

Song of The Month (August) : THE ORAL CIGARETTES - Hey Kids!!

Ok..in this occasion I will explain about something that i found in google, by searching with key word "Best Anime Song". In the video that I watched, this song was in the best second song from 50 of all.
Then I searched the original one (official video) launched by A-Sketch MUSIC LABEL.

Friday, July 29, 2016

Song of The Month (July): Ashita ha kitto ii hi ni naru (Esok Akan Menjadi Hari Yang Indah)


Ma ikka to warikire nakereba
Totte oki no waraibanashi ni shiyou. Sou sa
source: majik.mywapblog.com/yu-takahashi-ashita-wa-kitto-ii-hi-ni-na.xhtml
"Ya sudah" ucapku tanpa menghiraukannya lagi
Aku pun menjadikannya sebagai cerita lucu"


Thank You Kabasolo
【女性が歌う】明日はきっといい日になる/高橋優(Full Cover by コバソロ & 杏沙子)

First time i heard the song is sing by Kabasolo Cover Agent. then made me feel better.
Nobody give me recomendation about this song. I just found it in the jungle of You Tube.

KULAP: Gunung Kapur Paciran, Kabupaten Lamongan

Perjalanan menimba ilmu seringkali membutuhkan kegiatan ke lapangan agar tahu secara tepat kondisi wilayah. Jangan sebut dirimu Planner kalau belum pernah ke lapangan sama sekali, karena laboratorium kita berada di alam bebas sana. wkwkw

Pemandu Berkarakter: Memandu dari “hati”

      ESSAY Persyaratan LKMM PP 2015 FTSP
      Mahakarya 2015   

Pemandu, sekilas mendengar kata itu kita akan mengasosiasikan “mereka” dengan sekumpulan lelaki dan wanita yang terbalut rapinya pakaian office looking. Tidak ada yang tahu pasti apa sesungguhnya tugas dari pemandu, selain memandu itu sendiri. Setidaknya begitulah pandangan kita dan saya khususnya saat pertama kali dikenalkan pada Pemandu di LKMM Pra-TD.


Organisasiku, OrganisasiMu, Organisasi Kita Sebuah Renungan dan Motivasi

Essay Persyaratan LKMM TM IX FTSP ITS
LENTERA 2016

Organisasi secara terminologi berasal dari organ yeng diberi imbuhan isasi, dalam tata bahasa Indonesia imubhan “isasi” menyatakan sebuah proses dalam arti pribadi penulis “organ yang butuh proses”Mudahnya organisasi adalah sekumpulan orang yang memiliki tujuan sama serta memiliki struktur yang jelas. Dalm setiap pembentukan organisasi memtuhkan proses, ketika berjalan juga butuh proses, hingga saat men-demisioner” kan pun harus melalui proses. Sebenarnya apa itu proses dalam organisasi? Sebenarnya apa “esensi” dari adanya sebuah organisasi? Hingga apakah organisasi kampus itu bermanfaat? Apakah mereka sekadar organisasi replika yang dengan lugunya menciplak para tatuanya?



Survei(y)


Jalanan Kota dihiasi marka jalan, sebagai pertanda zonasi tempat bermain Badak Besi dan Kuda besi, serta para "Pengendali" yang menaikinya.

Jika benar survei adalah kegiatan mengumpulkan fakta dan potensi yang sesungguhnya maka tiada penelitian tanpa dirinya.

Banyak manfaat dalam survei primer, Sebut saja sekarang Traveling aka Survei, tentu saja survei harus berjalan berpindah ke daerah lainnya.

Ketika tuntutan kewajiban yang menjadi motivasi survei, seringkali waktu harus di persempit untuk itu.

tapi jika survei adalah tempat untukmerefresh diri dari kepenatan perkuliahan, maka ia akan menjadi seperti yang kita kira.

Dengan survei, kita temukan fakta... Potensi.. serta Kebahagiaan yang mengiringinya..

Tuesday, March 29, 2016

Wednesday, March 9, 2016

Critical Review : Sistem Transportasi - TOD "Pemeran Utama Panggung Dekade 90-an"

BAGIAN PERTAMA

Identitas jurnal Sistem Transportasi sebagai berikut :
Judul           : Peluang dan Prinsip Pengembangan Stasiun Bekasi sebagai
Kawasan Transit   Oriented Development
Peneliti        : Asti Larasati dan Petrus N. Indradjati
Penerbit       : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota A SAPPK V4 N2
Tahun terbit : Juli 2015
Penerapan konsep TOD di negara-negara di dunia telah memperlihatkan kesuksesan dalam menata transportasi negaranya. Agar bisa dipraktekkan di Indonesia perlu adanya strategi dan konsep yang disesuaikan dengan keadaan di Indonesia. Kota Bekasi merupakan wilayah urban Sprawl dari DKI Jakarta. Artinya merupakan daerah penyangga dari DKI Jakarta sendiri. Banyak commuter yang berangkat dari Bekasi menuju Jakarta untuk bekerja. Mobillitas penduduk yang tinggi, cepat dan massal antarwilayah Jabodetabek mengakibatkan kepadatan yang cenderung menggunkan transportasi pribadi untuk kegiatan communting (ulang-alik). Pada tahun 2014, Sebagian besar penduduk yang melakukakan commuting masih menggunakan kendaraan pribadi, sementara sekitar 24% pengguna transportasi umum menggunakan kereta api. (BPS Bekasi).
TOD merupakan konsep pengembangan disekitar jaringan transit regional, melengkapi strategi dari perkembangan neighborhood yang telah ada selama ini. Bukan hanya mengalihkan pemilihan moda ke transportasi umum, TOD meningkatkan accesibilitas dan pilihan transportasi melalui clustering dan campuran tata guna lahan, serta peningkatan penggunaan kendaraan tidak bermotor. (Victoria Transport Policy Institute, 2014)

Saturday, March 5, 2016

Ke-anku


Nol...
Lambang ketiadaan,
Adanya nol adalah tafsiran dari ketiadaan..
ada untuk tiada..