Friday, March 20, 2015

Pribadi Inspiratif : ”Meneladani Inspirator” itu dipraktekin



Inspiratif adalah bukti pengaktualisasian diri yang tepat sasaran. Dalam salah satu agama samawi (baca:islam) mengispirasi dapat diartikan bahwa “kita” bermanfaat bagi orang lain. Khoirunnas yanfau’nnas. Sebaik-baiknya manusia adalah yang meng”inspirasi” bagi manusia lainnya. Sepanjang sejarah manusia ada banyak inspirator berrmunculan. Mereka mampu mengispirasi orang-orang di sekitarnya dan tidak sedikit pula yang berhasil merevolusi orang-orang di sekitarnya.Karena mereka melakukan apa yang orang lain tidak (berani) lakukan. Seseorang yang mengispirasi mampu membangkitkan kelompoknya tanpa harus berbuat banyak hal, dalam arti ia telah melakukan hal yang kecil namun berdampak besar bagi sesama.
Nabi Muhammad SAW adalah Inspirator terbaik sepanjang sejarah umat manusia. Di susul Isaac Newton di posisi ke-2. Peringkat ke-10 ada ilmuan nyentrik Albert Einstein. Itulah sederet nama besar yang sering dijadikan inspirator kita. Namun seperti kata pepatah “..semut di ujung pulau begitu jelas terlihat, namun gajah di pelupuk mata tak pernah diperhatikan..” seringkali kita melihat terlalu mendongak ke atas dan lupa dengan orang-orang yang “sesungguhnya” mampu menginspirasi. Orang tua adalah salah satunya, betapa mungkinnya kita menjadikan orang tua kita sebagai inspirator kehidupan. Teman indekos, pasangan, teman sekelas, ibu penjaga kantin, seseorang yang baru kita kenal tadi pagi hingga para penjual asongan. Semuanya bisa mengispirasi kita. Tergantung kita yang melayangkan penilaian tentang pada hal apa mereka mengispirasi kita.
Sebuah pepatah mengatakan “..jika engkau tak mampu menjadi cahaya, maka jadilah cermin yang memantulkan cahaya tersebut..”. cahaya ibarat ide atau gagasan dari inspirator yang kita masukkan ke dalam list benak kita laksana menentukan urutan lagu terbaik di gadget  kita. Dimana ada urutan yang membedakan reaksi kita terhadap siapa yang berbicara. Banyak orang meletakkan orang tua di urutan teratas. Tokoh inspiratif dunia, pahlawan bangsa, presiden, artis boyband korea, artis Ganteng-Ganteng Serigala, penyanyi Sakitnya Tuh Disini, hingga kakak manis atau mas-mas ganteng yang duduk di pojok sana. Pernah kita mendengar celetukan “kalau guwa sekelas ama si L gua bakalan masuk kuliah terus”. Bahkan dari hal sekecil itu pun sebenarnya inspirasi telah merasuki kita. Walaupun dari si “L” yang ada di pojok sana.
Inspiratif juga tak bisa kita pisahkan dengan renjana/passion kita. Pribadi yang bisa mengispirasi kita biasanya memiliki kesamaan renjana dengan kita. Hanya saja ia telah lebih dulu menggapai segala yang kita inginkan. Layaknya Monkey D. Luffy yang ingin menjadi Raja Bajak Laut karena terinspirasi oleh Shaks dalam cerita One Piece. ataupun seperti para filsuf permulaan yang saling mengispirasi yang notabene memiliki hubungan guru-murid, Socrates mengajari Plato, Plato mengajari Aristoteles dan Aristoteles mengispirasi Alexander Agung sang penguasa Macedonia. Semua berawal dari jalan mana yang kita pilih dan siapa yang kita putuskan untuk menjadi inspirasi kita.
Meneladani Pribadi yang inspiratif itu pada dasarnya tidaklah sulit. Kesulitannya adalah mempraktikkan apa yang kita dapat dari Sang inspirator. Ketika kita mampu mempraktikkan apakah itu gagasan, ide, kebiasaan, langkah kerja hingga cara berfikir inspirator kita maka kita akan mampu menjadi ia atau mereka. Bahkan bisa saja melampauinya. Asalkan kita mampu berusaha lebih keras dari mereka dan jadilah kita pribadi yang inspiratif tersebut. Sebuah berita dari afrika mengatakan setiap pagi di Afrika, seekor kijang terjaga, Ia tahu ia harus berlari lebih cepat dari singa tercepat, atau ia akan mati. Dan setiap pagi seekor singa terjaga.ia tahu ia harus bias mengejar kijang terlambat, atau ia akan mati kelaparan. Tidak peduli anda singa atau kijang. Ketika matahari mulai terbit, anda harus mulai berlari..” Just Do It!!



Sumber foto: http://genius.com/Aesop-the-lion-and-the-hare-annotated#note-1621717

No comments:

Post a Comment