“before 20 years old
be a good student, before 30 years old follow
somebody and go to small company. Normally
in the big company its is good to learn processing. You are a part of
a big prcess. But in the small one. You learn the passion..you learn the
dreams. You learn how to do a lot of things at one time. It’s not which company
you go!! It’s which boss you follow, because good boss teach you DIFFERENTLY”
Jack Ma, Ali Baba.com
Dalam perjalanan hidup pada zaman
dimana particular job menjadi penting
dan “mut be there” yang setidaknya dalam CV nantiny telah memberikan sebuah
kriteria kehidupan yang baru. Karena pada akhirnya pendekatan kehidupan seperti
ini telah mengkotakkan kehidupan kita kedalam lokus-lokus yang pendek dan pakem
yang berlaku universal bagi seluruh umat manusia (baca: mainstream). Salah satu
“part of it” adalah Kerja Praktek. Masa percobaan bagi mahasiswa berada pada
lingkungan kerja. Pada prinsipnya, Kerja Praktek merupakan serangkaian aktivitas pada Instansi KP dimana “implementasi”
ilmu yang telah dipelajari di kelas dapat dibuktikan. Namun, tidak menutup
kemungkinan adanya hal-hal baru yang bisa menjadi input dalam pembelajaran
hisup maupun keprofesian.
Pada kesempatan Kerja Prektek
ini, saya berkesempatan untuk meng-implementasikan ilmu di Perusahaan Konsultas
Konstruksi CV.Artha Gemilang Semarang. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang
tergolong muda karena masih berusia 5 tahun. Dengan tiga divisi yang menjadi
spesialisasi perusahaan ini adalah perencanaan, lingkungan, dan pengawasan. Perusahaan
ini telah banyak mengerjakan produk rencana skala kecil RTBL, Dokumen Kumuh dan
Dokumen RTH. Sehingga saya mendapat proyek tentang Penyusunan Desain Kawasan
dan DED Ruang Terbuka Hijau (RTH) Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH)
Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah.
Kabupaten Batang merupakan salah
satu secondary secondary secondary city dari
pusatnya Kota Pekalongan, namun Batang memiliki daerah non-perkotaannya juga. Hal
ini mengakibatkan Batang muncul sebagai kesatuan administrasi baru yang
berusaha berkembang dengan ciri khasnya sendiri dan lepas dari embel-embel
Pekalongan. Dengan slogan “Batang Berkembang” diharapkan Batang akan tumbuh
menjadi kawasan yang cukup untuk berkembang saja. Namun yang menarik, dengan
slogan yang tidak begitu ambisius Batang merupakan salah satu kota yang
kebutuhan dasar warganya mumpuni. Hal ini terlihat dari kelengkapan prasarana,
kesigapan admin pemerintahnya, hingga kepedulian skpd terhadap program-program
nasional. Batang is a city “just a city”!! Batang mampu menyediakan segala
unsur-unsur dasar kota untuk warganya.
Program Penyusunan Pengambangan
Kota Hijau (P2KH) merupakan program nasional yang muncul akibat tekanan krisis climate change. kondisi ini memaksa
negara berkembang untuk menambah
jumlah luasan RTH Kotanya demi menjaga iklim yang semakin memburuk. Proyek ini
ditandai dengan akan terbangunnya satu RTH Kota baru bernilai 5 Miliar di
kawasan tertentu, dalam hal ini Kota Batang. Proses Pelaksanaan proyek ini
terbagi menjadi tahap Master Plan Kota Hijau dan Tahap Penyusunan DED. Maka kewajiban
palnner hanya ada dalam tahap pertama saja, diawali dengan merujuk peraturan
RTRW, RDTR, hingga Rencana Sekotral tentang Taman, kemudian mengidentifikasi
dan menginventarisasi RTH eksisting. Setelah itu memproyeksikan kebutuhan RTH
dan menentukan lokasi prioritas untuk didirikan RTH.
Secara umum pekerjaan yang
dilaksanakan adalah melakukan survei baik sekunder maupun primer. Survei
sekunder adalah dengan merujuk dokumen perencanaan maupun data-data yang
tersedia secara open source. Sementara
survei primer dilakukan dengan mengunjungi satu per satu RTH yang terdapat di
dikawasan perkotaan Batang yang didominasi oleh pemakaman. Sehingga saya harus
memberi titik koordinat dan menghitung luasannya satu per satu. Kemudian
menghadiri berbagai diskusi baik dengan SKPD maupun dengan Kelurahan/Desa
terkait. Pada akhirnya menentukan proyeksi penduduk dan kebutuhan RTH kawasan
dengan rumus sederhana yang bisa di searching di google. Terkadang juga
mengumpulkan laporan dan mengedit laporan yang biasa disebut “ngedarft” yang
satu ini tidak terlalu saya sukai namun tetap memiliki andil dalam perkembangan
saya. Ternyata ada banyak fungsi yang harus saya lakukan dalam perjalanannya
dan sedikit analisis yang saya kerjakan.
Masalah yang saya hadapi selama
KP hanya satu. Malsah waktu. Awaktu yang terlalu pendek ataupun usaha
manusianya yang terlalu santai membawa saya pada KP yang kurang optimal karena
tersisih dengan adanya proyek lainnya yang lebih diprioritaskan dan stereotype
bahwa project yang saya kerjakan “hanya” berkutat tentang RTH saja. Hal ini
memberikan saya kesempatan untuk mengerjakan banyak dibawah standar yang ada
atau seblaiknya diatas standar pekerjaan yang seharusnya saya kerjakan. Namun
beruntung bagi saya ada ilmu lainnya yang berbicara tentang “pengetahuan
perusahaan konsultan”. Dengan tinggal di mess perusahaan saya mendapat banyak
gambaran aktivitas dan rahasia-rahasia kecil perusahaan karena saya berada di
perusahaan all the time. Hal yang
menarik dalam dunia teknokrat sebagai konsultan perencanaan adalah hidp matinya
perusahaan. Puluhan perusahaan bisa saja tumbuh bersamaan disuatu waktu dan
disisi lain puluhan perusahaan lainnya mati yang pada prinsipnya secara agregat
jumlahnya sama saja. Namun hal ini menunjukkan beratnya perjuangan untuk
mendirikan perusahaan yang mampu sustain untuk memberikan kontribusinya dengan
meregenerasi tim mereka.
“Mudah-mudah apa yang
kita kerjakan bersama tidak hanya diamini saja,
namun juga dapat diimani untuk anak-cucu kita kelak”
namun juga dapat diimani untuk anak-cucu kita kelak”
Dzati Utami.,S.T,M.T.
Ahmad Zuhdi
Mahasiswa PWK ITS 2014
Mahasiswa PWK ITS 2014
